Mengenal Bakcang Makanan Khas Tionghoa yang Penuh Makna

Mengenal Bakcang Makanan Khas Tionghoa yang Penuh Makna – Bakcang atau dalam bahasa Mandarin dikenal sebagai zongzi, adalah makanan tradisional Tionghoa yang identik dengan perayaan Festival Duanwu atau Festival Perahu Naga. Festival ini biasanya diperingati pada hari ke-5 bulan ke-5 dalam kalender lunar Tionghoa. Bakcang menjadi simbol penghormatan terhadap pujangga kuno Qu Yuan, yang mengorbankan dirinya demi negaranya. Konon, masyarakat melemparkan nasi yang dibungkus slot daun ke sungai agar ikan tidak memakan jasad Qu Yuan. Tradisi itu kemudian berkembang menjadi sajian bakcang seperti yang kita kenal sekarang.

Cita Rasa dan Variasi Bakcang

Bakcang terbuat dari beras ketan yang dibungkus daun bambu atau daun pisang, lalu dikukus atau direbus hingga matang. Isian bakcang sangat beragam, tergantung daerah dan preferensi masyarakat. Isian klasik mencakup daging babi berbumbu, jamur shiitake, kuning telur asin, kacang hijau, atau kacang merah. Di Indonesia, terdapat juga versi halal yang menggunakan ayam, daging sapi, dan jamur.

Kombinasi rasa gurih, manis, dan tekstur lengket dari ketan membuat bakcang menjadi makanan yang unik dan mengenyangkan. Aroma khas dari daun pembungkus pun menambah kenikmatan saat disantap.

Makanan yang Selalu Dinanti

Setiap menjelang Festival Perahu Naga, bakcang menjadi rebutan masyarakat, baik keturunan Tionghoa maupun non-Tionghoa. Penjual bakcang bermunculan di berbagai sudut kota, mulai dari pasar tradisional hingga pusat perbelanjaan. Banyak keluarga juga membuat bakcang secara turun-temurun, menjadikannya sebagai momen berkumpul dan melestarikan budaya.

Bakcang juga menjadi bentuk ungkapan syukur dan simbol keberuntungan. Tak jarang, makanan ini dijadikan hantaran atau dibagikan ke kerabat dan sahabat sebagai bentuk kasih sayang.

Warisan Budaya yang Terjaga

Meski zaman terus berubah, tradisi makan bakcang tetap lestari dan bahkan makin populer. Festival Duanwu pun kini tidak hanya dirayakan di Tiongkok, tetapi juga di berbagai negara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Bakcang menjadi bukti nyata bagaimana kuliner dapat merekatkan hubungan lintas budaya dan generasi.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *