Tari Tradisional Bali

Tari Tradisional Bali dari Tari Kecak sampai Tari Barong

Tari Tradisional Bali dari Tari Kecak sampai Tari Barong

Tari Tradisional Bali dari Tari Kecak sampai Tari Barong – Bali familiar dengan adat istiadat budaya yang menarik, salah satunya yakni macam tari tradisional. Estetika tari tradisional Bali tidak cuma memesona pelancong dalam negeri tapi juga tersohor sampai ke mancanegara. Tidak heran jikalau pelancong togel yang berkunjung senantiasa melowongkan untuk merasakan estetika tari tradisional Bali saat berkunjung. Tari tradisional itu lazimnya akan melibatkan poin keagamaan atau ritual, tapi ada juga tipe tari yang di pakai sebagai seni pertunjukan.

Tari Tradisional Bali

Berikut yakni sebagian tari tradisional Bali yang masuk dari Daftar Warisan Kultur Tidak Benda Kemendikbud.

1. Tari Kecak

Tari Kecak menjadi salah satu tarian tradisional Bali yang sudah familiar sampai ke togel mancanegara. Berasal dari tipe tari sakral merupakan tari Sang Hyang yang dipakai untuk berkomunikasi dengan para dewa atau leluhur. Baru pada tahun 1930-an mulai di sisipkan cerita epos Ramayana ke dalam pertunjukan Tari Kecak. Tari Kecak yakni tipe tari Bali yang paling unik sebab tak di iringi dengan alat musik seperti gamelan tapi di iringi dengan bunyi para penarinya.

2.Tari Legong

Tari Legong yaitu salah satu tari tradisional yang menawan dari Bali. Kata Legong berasal dari kata ‘leg’ yang artinya gerak tari yang luwes atau lentur dan ‘gong’ yang artinya gamelan. Tari Legong mengandung arti gerak tari yang terikat oleh ritme gamelan yang mengiringinya. Gamelan yang di gunakan mengiringi tari legong di namakan Gamelan Semar Pagulingan. Tari Legong dimaksimalkan pada abad ke-19 yang awalnya di tarikan dua orang gadis yang di tarikan di bawah cahaya bulan purnama di halaman keraton.

3. Tari Pendet

Tari Pendet yang di sebut juga Tari Bhatara atau Bhatari yakni sebuah tari tradisional Bali yang di pakai sebagai persembahan untuk para leluhur. Di pentaskan di halaman pura, menghadap ke sebuah palinggih, di mana Bhatara dan Bhatari distanakan. Tari Pendet di bawakan oleh penari wanita berpakaian adat, yang masing-masing membawa sebuah bokor atau canang sari. Pada komponen akhir, para penari akan meletakkan seluruh barang turunan ini di palingih dan bunga-bungaan di taburkan sebagai simbol penghormatan.

4. Tari Rejang

Tari Rejang yakni tarian upacara keagamaan yang di selenggarakan di pura, merajan atau sanggah. Penarinya yakni laki-laki dan perempuan yang di iringi dengan tabuh gegaboran. Tari Rejang mempunyai beragam-tipe formatnya seperti Rejang Dewa, Rejang Renteng, Rejang Bengkol, Rejang Regong, Rejang Lilit, dan lain-lain. Iringan Tari Rejang terdiri dari sebagian gabor, seperti Gabor Longgor, Gabor Selisir, Gabor Bebancangan, dan Gabor Ganjur. Komponen terakhir Tari Rejang situs slot gacor lazimnya di lanjutkan dengan tari perang, dan di akhiri siratan Tirtha (air suci) dari Sang Sulinggih.

5. Tari Barong

Tari Barong yaitu tari tradisional yang menerapkan topeng dan di kerjakan oleh dua laki-laki. Satu penari akan memainkan komponen kepala Barong, dan satunya lagi berada di komponen ekor Barong. Badan barong terbuat dari bahan kulit dan berhiaskan ukiran khas Bali, sementara komponen bulunya terbuat dari serat ijuk dan ada pula dari bulu burung gagak. Tari Barong menyebutkan bentrokan antara kebijakan yang di simbolkan dengan barong dan kezaliman yang simbolkan oleh sosok rangda.